Kamis, 14 Juni 2012

Drama "PENYESALAN"

Pada saat Fahma memasuki kelasnya,ada selembar uang tergeletak di lantai kelas.Selembar uang Rp. 50.000,00 itu hampir saja terinjak oleh kakinya. Fahma memandangi  tajam-tajam uang itu. Hari masih pagi, belum satu pun temannya yang datang. Tak mungkin mereka menggodanya dengan menaruh uang itu dilantai dan tak terlihat juga ada benang pada uang itu yang akan ditarik ketika ada tangan yang hendak menyentuhnya.
Fahma       : (Memasuki ruang kelas dan hampir menginjak uang).Wah, hampir saja aku  menginjak uang ini. Tapi ini uang siapa? Apa kuambil saja ya (Sambil melihat sekeliling kelas yang belum ada orang)
Dita            : “Selamat pagi Fahma. Kamu memang anak yang paling rajin, selalu datang ke sekolah paling awal.”
Fahma        : “Selamat pagi juga Dita.”
Katty          : “Hey, Dita…Hey Fahma, Selamat pagi.”
Dita dan Fahma: “Selamat pagi, Katty.”
Fahma        : “Oh iya, apa kalian sudah mengerjakan PR Bahasa Indonesia.”
Dita            : “Tentu sudah, kamu juga sudah, kan?”
Fahma        : (Mengangguk)
Teman-teman yang lain berdatangan makin banyak. Suasana kelas menjadi ramai. Kegiatan sekolah berlangsung tidak seperti biasanya, karena para guru ada keperluan maka pelajaran dimulai pada pukul 9 pagi. Namun ada yang berbeda dari Fahma, dia nampak murung dan mukanya pucat, hatinya pun selalu gelisah dan takut. Fahma tidak mau ketahuan oleh siapapun apalagi kalau dia sampai dicap sebagai pencuri di kelasnya. Pagi itu Fahma mengajak Dita, Katty dan Ella ke kantin.
Fahma            : “Dita, Katty, Ella. Ayo kita ke kantin?”
Dita     : “Wah, tumben kamu mau mengajak kami ke kantin? Emangnya ada apa?
Fahma            : “Tidak apa-apa kan, sekali-kali aku mengajak kalian ke kantin?”
Ella      : “Tapi aku baru menghemat uangku nih?”
Fahma            : “Tenang saja, kalian akan ku traktir.”
Katty   : “Benarkah itu Fahma? Kamu memang anak yang baik.”
Fahma            : “Iya, teman-teman. Ayo?
Kemudian mereka menuju ke kantin, Semua mulai memesan makanan dan minuman yang mereka sukai .Setelah selesai makan, Fahma membayar dengan uang yang dia temukan di kelas tadi pagi.
Fahma       : “Bu, sudah selesai. Berapa semuanya?”
Ibu Kantin : “Rp 25.000.”
Ella             : “Fahma, mahal sekali? Apa kamu punya uangnya?”
Fahma       : “Tenang saja Ella, aku sudah punya uangnya (berlagak sombong). Ini Bu. uangnya.”
Ibu Kantin : “Terima kasih.”
Fahma       : “Ayo teman-teman kita kembali ke kelas kita.”
Namun dibalik itu semua, teman-teman Fahma merasa heran dan tidak percaya , darimana dia mempunyai uang yang banyak karena Fahma adalah anak dari orang yang tidak mampu, pergunjingan itu pun tidak berlangsung lama, “teeet,teet,teet” bel  masuk pun berbunyi dan Ibu Guru mulai masuk kelas.
Murid        : (duduk di bangku masing-masing dan diam)
Bu Guru     : (Masuk ke dalam kelas). Sebelum pelajaran dimulai,marilah kita berdoa terlebih dahulu.
Katty          : ”Siap gerak,berdoa mulai” (suasana hening dan khusyuk)
Katty          : ”Selesai”
Bu Guru     : “Selamat siang anak-anak”
Murid        : “Selamat siang, Bu Guru”
Ella             : ”Sejak tadi kamu banyak melamun Fahma, kamu sakit ya?”
Fahma       : (Masih melamun)
Ella             : ”Fahma!!!” (sambil menepuk pundaknya)
Fahma       : “Oh..oh ya, Ella ada apa?”
Ella             : ”Ada apa denganmu sebenarnya? Ada masalah atau kamu sakit”
Fahma       : ”Emm, tidak ada apa-apa kok”
Bu Guru     : ”Anak-anak, apa kalian sudah mengerjakan PR dari Ibu?”
Murid        : ”Sudah Bu”
Bu Guru     : ”Baiklah, kalian memang murid-murid yang sangat rajin dan pandai, Mari kita bahas bersama”
Murid        : ”Baik Bu”
Pelajaran pagi itu sangat menyenangkan, namun tidak bagi Fahma. Dia selalu diiringi oleh rasa bersalah yang mendalam karena menggunakan uang itu untuk bersenang-senang. Pada hari ini pelajaran akan selesai pada pukul 11 siang karena hari ini adalah hari Jum’at. Dan bel pulang pun berbunyi “teet,,teet,,teet”
Bu Guru     : “Oh iya anak-anak,Ibu mau menyampaikan sesuatu pada kalian bahwa kemarin ibu telah kehilangan uang sebesar 50 ribu”
Fahma       : (Keringat pun bercucuran dari dahi Fahma)
 Bu Guru    : Untunglah uang itu hanya dari plastik, uang mainan untuk anak saya. Memang mirip dengan uang yang asli, tapi satu sisinya kosong. Yang menemukan tolong jangan dibelanjakan, karena kamu nanti bias dituduh pemalsu uang.”
Murid-murid :(Tertawa, kecuali Fahmi yang sangat menyesalinya)
Bu Guru     :”Nah, sekarang sebelum kita pulang mari kita berdo’a terlebih dahulu.”
Katty          :”Siap grak! Berdo’a mulai! (hening sejenak)
Katty          :”Selesai.”
Bu Guru     :”Selamat Pagi, anak-anak.”
Murid-murid :” Selamat Pagi, Bu guru.”
Pagi itu, murid-murid merasa senang karena pulang sekolah lebih awal. Namun berbeda dengan Fahma. Dia pulang dengan muka yang sedih karena menyesali perbuatannya sendiri. Saat sampai di gerbang sekolah, teman-teman Fahma datang untuk menjumpainya.
Ella             :”Hey fahma, maukah kamu bermain dengan kami?”
Fahma       :”Tidak aja deh. Aku lagi tidak enak badan.”
Dita            :”Ada apa sih denganmu? Sepertinya dari tadi kamu merenung begitu.”
Katty          :”iya nih, kamu kenapa?”
Fahma       :”Tidak apa-apa kok , aku hanya tidak enak badan.”
Ella             :”Oh ya sudah kalau begitu, kamu pulang dan istirahat di rumah supaya kamu lekas sembuh.”
Fahma       :”Iya, aku pulang dulu ya teman-teman?”                                                              
Dita, Katty, dan Ella :”Iya Fahma, sampai jumpa….”
Mereka pun berpisah. Dan Fahma pulang dengan menyesali perbuatan yang telah dilakukannya itu. Fahma juga berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan mengulangi lagi mengambil barang yang bukan menjadi miliknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar